"Korean Martial Art and Modern Combat Sport Practices All Over the World!!!"

27 August 2010

PB TI Biayai Sendiri Kuota Tambahan

Sumber : Jawa Pos

JAKARTA - PB Taekwondo Indonesia (TI) rela berkorban demi mencapai prestasi maksimal di Asian Games XVI/2010. Karena Program Indonesia Emas (Prima) hanya membiayai enam taekwondoin untuk dikirimkan ke even di Guangzhou itu, PB TI akan membiayai sendiri keberangkatan sebagian atlet lainnya.

Demi tampil maksimal dan menembus target satu emas, PB TI membutuhkan 12 atlet untuk turun full team. Rinciannya, enam atlet pria dan enam atlet perempuan. Hal itu diutarakan kepada para pengurus KONI dan satuan pelaksana Prima.

Tapi, mereka tetap tidak bisa mengabulkan keinginan induk olahraga bela diri asal Korea Selatan (Korsel) di Indonesia itu. "Kami tidak bisa memaksa lagi. Sebab, yang menjadi alasan adalah keuangan," ucap Yosef Hungan, manajer pelatnas taekwondo, kemarin (26/7).

Karena tidak bisa mengharapkan KONI dan Prima, TI mengambil inisiatif sendiri. Mereka akan memberangkatkan tambahan enam taekwondoin lainnya.

Yosef mengatakan, pihaknya telah menyampaikan hal itu kepada KONI dan Prima. Mereka pun mengizinkan PB TI untuk memberangkatkan enam taekwondoin tambahan ke Asian Games yang dihelat pada November mendatang.

PB TI diberi target untuk mempertahankan raihan medali yang mereka dapatkan pada Asian Games 2006 di Doha. Ketika itu, mereka sanggup menyumbangkan sekeping perunggu bagi Merah Putih. "Kali ini, kami berharap bisa melampaui target dan mendapatkan satu medali emas di Asian Games," ujarnya.

Saat ini PB TI tengah menggembleng atlet pelatnas di kompleks pemusatan latihan PB TI di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Jumlah seluruh atlet yang digembleng di sana 34 orang. Mereka berada di bawah arahan pelatih kepala Lam Ting dan dua asistennya, Budi Setiawan dan Satriono. Mereka adalah taekwondoin proyeksi Asian Games dan SEA Games XXVI/2011

Enam taekwondoin yang berangkat atas biaya TI sudah digaransi mendapatkan tiket ke Asian Games. Sedangkan enam sisanya masih terus dicari sampai entry by name ditutup sebulan menjelang Asian Games.

Dua kejuaraan yang dijadikan media untuk memantau adalah kejuaraan nasional (Agustus) dan Korea Open (September). Kejurnas itu sekaligus menjadi ajang seleksi tim Indonesia yang akan tampil pada Korea Open. (nar/c8/ang)

0 komentar: